Jumat, 26 Juli 2013

Pelatihan Robotika dan Buka Puasa Bersama Komunitas Robot Indonesia



Komunitas Robot Indonesia bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Al-Azhar Indonesia, menyelenggarakan Pelatihan Sistem Mikrokontroler dan Robotika untuk pelajar SMA se-Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi robotika pada kalangan pelajar.

“Acara seperti ini adalah bentuk sosialisasi yang rutin digiatkan oleh Komunitas Robot Indonesia. Kami aktif bekerjasama dengan berbagai universitas, sekolah, serta lembaga yang peduli terhadap kemajuan teknologi bangsa” Kata Adiatmo Rahardi selaku Ketua Komunitas Robot Indonesia.

Pelatihan yang berlangsung di ruang amphitheater Universitas Al-Azhar Indonesia ini juga dijadikan ajang kumpul anggota Komunitas Robot. Turut hadir Robot Wall-E buatan Eric Dirgahayu, Robot Berkaki Pemadam Api dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, dan Pasukan Robot Terbang Sukabumi. 

Usai pelatihan, acara diakhiri dengan buka puasa bersama. Sebagai pembicara seminar, Eric Dirgahayu menjelaskan bahwa membuat robot tidak harus mahal, karena bisa memakai bahan-bahan bekas yang murah untuk membangun sebuah robot. Eric yang berlatang belakang sutradara film awalnya tidak memiliki kemampuan membuat robot. Namun sejak bergabung bersama Komunitas Robot Indonesia, Eric mulai mempelajari mekanika dan pemrograman robot dari teman-temannya di Komunitas. 

Eric Dirgahayu mengungkapkan, “Banyak manfaat yang dapatkan dengan bergabung bersama Komunitas Robot Indonesia, Saya bisa belajar dengan cepat dalam membuat robot walaupun otodidak karena banyak teman dari komunitas yang membantu. Bukan hanya ilmu, tetapi juga sumbangan komponen robotnya.”
Hal senada juga diungkapkan oleh Aris Sugiri yang berhasil membuat Robot Terbang Tricopter, menurut Aris banyak robot aplikatif yang sudah dibuat oleh Komunitas Robot, seperti robot terbang pemantau arus mudik. “Robot Terbang Tricopter saat ini sering dipakai untuk memantau arus lalu lintas dari udara, sehingga informasinya berguna untuk masyarakat yang ingin mudik misalnya” kata Aris.

Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Al-Azhar Indonesia yang juga anggota Komunitas Robot, Tio Apridinata mengatakan, "Saya jadi banyak terinspirasi oleh teman-teman di Komunitas Robot, bahwa membuat robot itu tidak hanya semata untuk mengikuti kontes, tapi banyak kegunaan lain yang bisa kita lakukan untuk masyarakat luas dengan robotika."

Selain menyelenggarakan seminar dan pelatihan, Komunitas Robot Indonesia juga sering mengadakan perlombaan robotika. “Untuk perlombaan nasional paling dekat saat ini adalah INAICTA (Indonesian ICT Awards) kategori Robot Aplikatif yang diselenggarakan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Komunitas Robot Indonesia” pungkas Adiatmo Rahardi.

Selain lomba robot nasional, pada bulan November Komunitas Robot juga akan menyelenggarakan Kontes Robot Internasional IISRO (International Islamic School Robot Olympiad) tahun ke-2 di Bandung, Jawa Barat, setelah IISRO yang pertama sukses digelar di Kuala Lumpur Malaysia.

Dengan sering mengadakan kompetisi bertaraf internasional, kami ingin membangun kualitas keahlian remaja-remaja Indonesia dalam bidang teknologi khususnya robotika, kata Adi. Adi juga berpendapat bahwa saat ini Indonesia hanya menjadi pasar dari robot produk luar negeri, padahal anak-anak Indonesia sudah mampu membuat robot mereka sendiri.

“Jika anak Korea bisa bangga membeli robot buatan negara mereka sendiri, maka Komunitas Robot ingin anak Indonesia bisa bangga membuat robot buatan mereka sendiri,” tutup Adi.

0 komentar:

Posting Komentar